Thursday, February 5, 2015

Syukur dan Terima Kasih Pada Allah


Sikap setia dan pandai membalas budi dalam hidup, adalah sikap yang mulia, kesopanan yang utama, adab kemanusiaan yang luhur dan terpuji. Berterima kasih atas nikmat yang Allah Swt  berikan juga merupakan salah satu satu bentuk kesetiaan. Sifat pandai bersyukur, rajin memuji Tuhan, pandai membalas kebaikan adalah sifat istimewa para nabi & rasul serta pengikut mereka yg setia. Allah Swt. menjanjikan nikmat dan karunia yang banyak buat kaum beriman, laki-laki dan perempuan yang rajin berterima kasih kepada-Nya. “Maka, hendaklah kalian mengingat-Ku, niscaya Aku pun mengingat kalian.” (QS Al-Baqarah [2]: 152).

Di saat merasakan serta menyadari berbagai kenikmatan dari Allah maka tak ada sikap yang pantas kecuali bersyukur memuji-Nya. Orang yang sukses mencapai ridha Allah ialah orang yang tanggap bergegas memuji serta bersyukur kepada Allah. Memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya di setiap saat dan di setiap mendapatkan kenikmatan dari Allah adalah alamat keimanan kepada Allah. Yang namanya manusia, pasti selalu membalas kebaikan dengan kebaikan pula  Manusia, menurut fitrahnya, menghargai kebaikan yang diterima.  Manusia, menurut tabiat aslinya, membalas kebaikan dengan penghargan dan terima kasih. Memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya tak terbatas berucap “Alhamdulillah” atau mengemukakan pujian dan syukuran itu dengan kata-kata. Tetapi juga dengan cara mendayagunakan kenikmatan yang Allah berikan untuk menjalankan tugas yang diberikan Allah kepadanya beribadah. Gunakan nikmat itu untuk keperluan yang bermanfaat, jangan sampai menggunakannya untuk hal yang dimakruhkan apalagi diharamkan oleh Agama. Berterima kasih kepada orang lain yang telah berbuat baik juga sangat penting, seperti yang disebutkan dalam sebuah hadis: “Siapa yang tidak berterima kasih kepada orang berarti ia sejatinya tidak berterima kasih kepada Allah.”

No comments:

Post a Comment