Sikap setia
dan pandai membalas budi dalam hidup, adalah sikap yang mulia, kesopanan yang
utama, adab kemanusiaan yang luhur dan terpuji. Berterima kasih atas nikmat
yang Allah Swt berikan juga merupakan
salah satu satu bentuk kesetiaan. Sifat pandai bersyukur, rajin memuji Tuhan,
pandai membalas kebaikan adalah sifat istimewa para nabi & rasul serta
pengikut mereka yg setia. Allah Swt. menjanjikan nikmat dan karunia yang banyak
buat kaum beriman, laki-laki dan perempuan yang rajin berterima kasih
kepada-Nya. “Maka, hendaklah kalian mengingat-Ku, niscaya Aku pun mengingat
kalian.” (QS Al-Baqarah [2]: 152).
Di saat
merasakan serta menyadari berbagai kenikmatan dari Allah maka tak ada sikap
yang pantas kecuali bersyukur memuji-Nya. Orang yang sukses mencapai ridha
Allah ialah orang yang tanggap bergegas memuji serta bersyukur kepada Allah.
Memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya di setiap saat dan di setiap mendapatkan
kenikmatan dari Allah adalah alamat keimanan kepada Allah. Yang namanya
manusia, pasti selalu membalas kebaikan dengan kebaikan pula Manusia, menurut fitrahnya, menghargai
kebaikan yang diterima. Manusia, menurut
tabiat aslinya, membalas kebaikan dengan penghargan dan terima kasih. Memuji
Allah dan bersyukur kepada-Nya tak terbatas berucap “Alhamdulillah” atau
mengemukakan pujian dan syukuran itu dengan kata-kata. Tetapi juga dengan cara
mendayagunakan kenikmatan yang Allah berikan untuk menjalankan tugas yang
diberikan Allah kepadanya beribadah. Gunakan nikmat itu untuk keperluan yang
bermanfaat, jangan sampai menggunakannya untuk hal yang dimakruhkan apalagi
diharamkan oleh Agama. Berterima kasih kepada orang lain yang telah berbuat
baik juga sangat penting, seperti yang disebutkan dalam sebuah hadis: “Siapa yang
tidak berterima kasih kepada orang berarti ia sejatinya tidak berterima kasih
kepada Allah.”
No comments:
Post a Comment