Friday, February 6, 2015

Steve Jobs (Show Your Work)


Sadar bahwa aku akan segera mati adalah perangkat paling penting yang pernah kutemukan dalam menentukan pilihan penting di hidupku. ". Karena hampir segala hal—ekspektasi dari luar, harga diri, takut malu atau gagal—semua ini berguguran di hadapan maut.  Mengingat mati adalah cara terbaik yang kutahu untuk menghindari jebakan akan adanya kerugian, Kita toh tak punya apa-apa.

Austin Kleon mengutip ucapan Steve Jobs dalam bukunya #ShowYourWork.  Bukan tanpa maksud, ia menyadari:  Suatu hari nanti kita pasti mati.  Kebanyakan dari kita lebih suka mengabaikan fakta yang paling jelas dalam hidup ini. Berpura-pura seakan kematian masih jauh.  Padahal, merenungkan akhir yang pasti tiba dapat menjernihkan sudut pandang kita akan segala hal.  Kita semua pernah membaca kisah pengalaman lolos dari maut yang akhirnya mengubah hidup seseorang.  Misalnya, George Lucas, sutradara Star Wars yang pernah hampir tewas dalam kecelakaan mobil.  Ketika maut rasanya sudah di depan mata ia memutuskan bahwa "setiap hari adalah bonus".  Ia pun kemudian berdedikasi pada film. Bagi mereka yang sudah mendapat pengalaman mendekati maut, hari-hari setelah kejadian itu konon dunia terasa lebih indah. Sayangnya, meskipun ingin merasakan euforia setelahnya, tidak semua orang punya nyali cukup besar untuk mendekati maut.  Tapi masih ada cara lain, kita bisa membaca obituarium. :) Obituarium sebenarnya bukan tentang kematian, tapi tentang kehidupan. Membaca tentang orang-orang yang sudah tiada dan telah berbuat banyak dalam hidupnya, membuat kita ingin bangkit dan memperbaiki hidup.  Bagi Austin Kleon, memikirkan maut setiap pagi sebelum beraktivitas justru membuatnya bersemangat hidup. Bisakah kita melakukannya?

No comments:

Post a Comment